Tentang Getty

Buat kalian yang ngikutin timeline aku di facebook pasti udah tau kalo kami jualan foto di Gettyimage. Disana ada banyak pesan melalui inbox yang menanyakan bagaimana cara bisa jualan foto. Mungkin mereka kira foto-foto selfie via hp trus di upoad dan datanglah duit. Asik kali ya…

Prosesnya gak segampang itu. Ternyata kata si ayang, getty akan mengadakan perlombaan yang akan diumumkan melalui websitenya. Nah, para peserta lomba yang hasil fotonya masuk kriteria akan dijadikan kontributor di website itu. Jadi kalo mau jadi kontributor, sering-sering aja berkunjung ke websitenya.

Untuk masukkan foto ke lapak juga gak gampang, akan ada editor yang akan mereview setiap foto yang masuk. Kalau layak akan muncul di lapak, kalo nggak ya langsung dicampakkan lah… Dan proses review mereview ini, ribeettt kaliii…

Nah, ini dia lapak jualan si ayang di getty

getty

Harga mereka yang tentukan, dan fee untuk kita pun gak sampe 40% dari harga yang laku terjual. Sedih ya? Sediihh kaliii… Tapi buat si ayang yang hobi foto-foto, hasil karyanya di like banyak orang aja udah senang, apalagi bisa menghasilkan uang dan terpampang di artikel artikel luar negri, bangganya bukan main. Buat aku, hasil dari getty bisa balik modal beli kamera dan jalan jalan aja udah senang kali….

Ini mungkin foto pertama kami yang laku.

10313662_10203167069914381_1305087640138186424_n

Ini foto yang paling bikin aku pribadi bangga, dibeli oleh SGS, sebuah perusahaan sertifikasi yang merupakan kompetitor dari perusahaan tempat aku bekerja.

sgs

Ini adalah hasil foto best seller untuk sementara.

zoya

Kalo yang laku foto si ayang, itu artinya foto hasil jepretan aku. Ternyata aku berbakat yaaa…. walaupun yang edit-edit tetap si ayang. Nih foto si ayang terpampang di esquire. Keren yah…

esquire

Buat yang pengen lihat hasil foto yang laku dan terdeteksi sama kami dan google (banyakan gak terdeteksi karena kemungkinan dipasang di media cetak) bisa lihat-lihat disini

Sekarang, mari kita berdayakan si Gilang untuk jadi foto model 😀

 

Singapore, 30 November – 4 Desember 2013

Sebelum berangkat, gak ada persiapan yang matang selama di Singapore mau kemana aja. Gak ada bikin itinerary, cuma buat checklist tempat-tempat yang pengen dikunjungi selama disana. Mikirnya sih, ini negara kecil… Komunikasi juga gampang, tinggal cas cis cus bahasa linggis juga kelar *sodorin si ayang*, beda dengan ke Bangkok tahun lalu.

Yang lebih bikin nyantainya lagi, ada aplikasi yang namanya GoThere.sg, yaitu aplikasi panduan jalan-jalan selama disana. Jadi kita tinggal buat dari mana mau kemana, buzzz…. langsung muncul petunjuk perjalanan, mau pake mrt atau bus, biaya yang dikenakan, plus perkiraan lama perjalanan. Asik yaahhh…. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang aplikasi ini, silahkan kunjungi blognya Kokoh. Tapi gak dijamin gak bakalan nyasar yah, soalnya ada yang ngitungin jumlah bus stop sesuai petunjuk GoThere dengan mata ngantuk, alhasil kelewatan 2 bus stop… uhuk….

Image

Changi Airport

Tiba di bandara Changi sekitar jam 11 dan langsung excited foto-foto di dalam bandara. Soalnya ada banyak taman disini. Sayang gak sempat explor lebih jauh lagi, padahal katanya ada taman kupu-kupu dan taman bunga matahari disana.

Image

Changi Airport

Selama disana, alat transportasi yang kami gunakan adalah MRT dan Bus. Cukup dengan membeli EZLinkCard seharga 12 SGD/orang kita bisa menikmati kedua alat transportasi tersebut. Kirain 12 SGD cukup buat jalan-jalan 5 hari disana, tapi ternyata harus top up (isi ulang) 2 kali lagi yang tiap top up biayanya 10 SGD. Mahal yess…. Tapi kita benar-benar nyaman di MRT/Bus. Kalau mau jalan kaki juga ok, Singapore sangat nyaman buat para pejalan kaki, tapi kalau jaraknya jauh ya tetap gempor lah….

Image

Di MRT dan Bus

Dari daftar checklist yang aku buat, sebagian besar tempat belanja-belanja, karena konon katanya Singapore surganya belanja. Kalau yang doyan barang-barang fashion branded, mungkin ia… Tapi buat aku yang masih mikirin cicilan rumah, ya gak bisaaaa…. :))

Image

Little India, Chinatown, dan Kampong Glam

Little India, Chinatown, dan Bugis katanya tempat belanja yang murah meriah. Tapi aku tetap gak rela beli kaos abal-abal ” I Love SG” seharga 5 SGD. Jadi kita mejeng aja disini sambil numpang foto. Pernak pernik IKEA lucu-lucu dan murah meriah katanya, tapi bagiku masih lebih lucu dan murah meriah Informa dan AceHardware disini. Anchorpoint mall, tempat beli barang-barang branded dengan harga grosir, lumayan si ayang borong beberapa kaos dan aku menjinjing tas yang sebenarnya harganya gak murah-murah amat. Mungkin kalo saat kesini nilai tukar SGD gak selangit (9600), akan beda rasanya.

Walaupun gak hura-hura amat, tapi aku sangat menikmati pengalaman jalan-jalan disini.

Image

Clarke Quay

Image

Clarke Quay

Image

Clarke Quay

Image

Clarke Quay

Image

Raffless Park

Image

Orcard Road

Image

Image

Marlion Park

Image

Marlion

 

Image

View from Marlion Park

Image

View from Marlion Park

 

Image

Orchard

Image

Marina Bay Sands

Image

Garden By The Bay

Image

Garden By The Bay

Image

Garden By The Bay

Jalan-jalan dadakan: Simalem

Image

Udah lama pengen jalan-jalan ke daerah brastagi, soalnya terakhir kesana waktu masih pacaran sama si ayang *bener gak sih? lupa lah…* Kali ini tujuan ke sana adalah nyari bunga buat rame-ramein isi taman di rumah, tapi apa daya….

Awalnya si kakak, emak dan adik udah lebih dahulu nyampe dan nginap di daerah brastagi. Karena satu dan lain hal, aku yang butuh liburan *tsaahh..* ini akhirnya menyusul ke sana tanpa menginap alias pulang hari. Tujuan utamanya langsung ke Simalem Resort. Di tv rame berita gunung Sinabung yang erupsi, lumayan was-was juga, tapi tetap jalan teruusss…. Karena si kakak yang sudah lebih dahulu tiba disana meyakinkan gak ada apa-apa. Oke lah… Jalan…

Simalem Resort letaknya sekitar 35 km dari kota brastagi. Kalau jalannya mulus bak kulit putri kahyangan sih gapapa, tapi ini jalannya lagi diaspal, jadi pake sistem buka tutup yang lumayan bikin macet. Nyampe disana gimana? Pemandangannya keren! Lihat nih…

Image

Image

Image

Morning Glory-nya warnanya cantik dan gede-gede

Tapi sayang, begitu tiba disana kok aku gak merasa excited, mungkin karena kelelahan di jalan, laper, plus di sambut oleh satpam yang tak bersahabat. Gapapa, yang penting pernah ke sini. Soalnya buat menikmati pemandangan ini, pengunjung dikenakan tiket masuk yang mahaaalllll……

Trus cita-cita beli bunga batal karena harganya mahal-mahal dan tak sesuai dengan hati…

Wisata alamnya udah siap, sekarang pengen wisata belanjaaa… *senangnya membayangkan minggu depan akan menginjak Singapore*

"To the day it all begins, Multiply"

Tanggal 8 April yang lalu aku dapet informasi kalau ada acara serah terima paket dari anak-anak MPers Jakarta untuk anak-anak MPers di Medan. Kegiatan tukar menukar paket ini lumayan sering dilakukan. Sebelumnya pernah saling kirim paket dengan kak Dhina di Jepun, saling membawakan oleh-oleh jika ada salah satu MPers yang berkunjung ke Medan atau yang dari Medan ke Jakarta. Yang mengharukan, ada seonggok mesin cuci dan satu set tupperware sebagai hadiah pernikahanku. Kali ini si bang Iwan yang kebetulan sedang di Jakarta dititipin paket buat kita-kita yang di Medan.

Aku mulai mengira-ngira apa isinya. Kalau pengalaman terdahulu sih isinya banyak snack, coklat, atau printilan-printilan kecil yang lucu-lucu. Tapi ternyata kalu ini beda! Paket boleh dibuka ketika semua anak MPers Medan sudah lengkap kumpul. Susah buat memenuhi syarat ini secara ada yang sibuk traveling, ada sibuk mau nikah, ada yang sibuk dengan kerjaannya, bahkan ada yang sibuk nyelesaikan film korea-nya 😀

Jadilah kami berkumpul pada tanggal 22 April, bertepatan dengan acara nikahan adiknya bang Haris. Tentu saja dengan formasi yang gak lengkap juga, karena kak Citra ada urusan kantor.

Perlahan kami buka paket dan memulai membaca isi kartunya.

“To the day it all begins, Multiply”, baru baca cover kartunya aja udah buat aku terharu. Dan isi kartu membuat kami semakin penasaran apa isi paket ini.

Dear Medaners,

Here’s a little gift for each and every one of you, made with love by us.

Rules:

  • Do Not open in private, open it togather in public
  • Please take pictures on this gift, opening ceremonial
  • Please take photos of you and your gift, post it on twitter, facebook, or multiply and tell us what you think
  • Please take pictures on where you put the gift

Lihat betapa girangnya kami menerima paket yang sangat kreatif dan keren ini. Makin terharu :’)

Apalagi setelah melihat the making of.. yang ternyata gak gampang…

Inilah multiply, “mendekatkan yang jauh dan makin mendekatkan yang dekat”

Termakasih buat kak Inggrid, Toby, Rio, Pepi, Ferdi, dan Yupe. Kalian emang the best lah… 😀

————————————————

Note: Rules yang terakhir “Please take pictures on where you put the gift” aku lupa ambil fotonya!! Hadiah ini akan aku pajang di lemari (di rumah emak) bersama hadiah-hadiah dari anak MPers lainnya. Lemarinya sampe full loh… :’)

Foto diatas diambil dengan semena-mena dari twitter dan facebook. Foto yang di album, hasil scan dan diambil oleh si ayang…





Cuci mata doang…

Medan udah sering mengadakan event-event pameran bunga, bahkan event itu berlangsung sampai berbulan-bulan. Liat aja pameran bunga di istana maimun yang menurutku justru malah merusak lingkungan di halaman istana.

Kali ini Medan dihebohkan lagi dengan pameran flori dan flora (buah dan bunga), oke lah… *gak tertarik*

Pameran berlangsung di sebuah lapangan luas, di sebelah salah satu pusat perbelanjaan kota Medan. Penampakan dari luar, tenda-tenda yang didirikan terlihat besar dan megah. oke… *masih gak tertarik*

Pameran flori dan flora ini berskala nasional dan belum tentu ada setahun sekali… *langsung bolos ngantor*

Yak, pameran hanya berlangsung tanggal 18-24 Juni 2012, cuma seminggu doaaang… Akhirnya aku putuskan bahwa aku harus segera kesana, niatnya mau sambil lihat-lihat tanaman untuk perkarangan rumah baru kami mana tau ada yang cocok gitu looohhh…. *urusan KPRnya aja belom kelar coyy…*

Jadi kemarin aku harus pulang lebih awal demi mengunjungi pameran ini. Hitung-hitungannya sih muter-muter sejam aja abis itu harus segera pulang biar bisa dapet magrib dirumah. Kamera sudah siap untuk jepret-jepret. Kelilingin pamerannya pake cepat, mana yang udah sering dilihat langsung diabaikan walau disempatkan sebentar buat jepret yang lucu-lucu dan menggiurkan… 😀

Dimulai dari bagian luar buat yang jualan. Rata-rata yang dijual anggrek dan bibit pohon rambutan dan mangga *gak sempat nanya-nanya harga* Ada juga pameran bonsai… *cuma liat sekilas*

Ternyata lokasi utama pameran ini berada disebuah ruangan ber-AC yang sangaaattt luaaasss…. Disinilah aku mulai berdecak kagum dan bangga dengan Negara kita. Ada berbagai macam tanaman dan buah-buahan langka didalamnya. Jenis-jenis anggreknya bikin ngiler dan rata-rata baru itu aku lihat banyaknya jenis anggrek. Ada mawar berbagai macam warna yang bikin gemes, dan ada buah-buahan aneh juga…

Sesekali nyoba nanyain harga anggreknya, dan anggrek unik itu harganya berkisar 300 ribu sampai 2,5 juta. sayangnya rata-rata juga sudah laku terjual, padahal sesi jualannya kan di hari minggu nanti. Udah ada yang booking aja gituuu….

Yok dilihat-lihat…

Btw disana aku berpapasan dengan pak Mentri, pak Gubernur, dan pak Walikota loh… ada banyak kamera… Mudah-mudahan aku gak kesorot lah.. *gak siap jadi terkenal*










































Setelah 3 tahun…

Udah lama gak update foto-foto halaman rumah….

beberapa hari ini kami menyambut gembira berbuahnya pohon kalengkeng yang dalam masa belajar berbuahnya ini menghasilkan lebih dari 1/2 kilo buah. Lumayan kaaannn…. Kalengkeng yang baru dipetik ternyata harumnya jauh lebih enak. Kata si mama membutuhkan waktu 3 tahun untuk menunggu, dari mulai bibit hingga berbuah.

Ada juga pohon jeruk purut. Banyak berbuah sih, tapi agak-agak serem gimana gitu sama harumnya… hehehe… Yang sering kami manfaatkan adalah daunnya, buat bumbu masakan. Sedangkan buahnya dimanfaatkan si mama buat nyiangi ikan biar gak bau amis. Padahal jeruk purut kalau dijual di pajak biasanya 2 ribu perak perbuahnya…

Semua foto diambil oleh si ayang












Souvenir

Dari awal emang pengennya ntar souvenir adalah tempat tissue. Dan berhubung souvenir adalah sumbangan dari si Kakak, jadi gak bisa milih model yang macem-macem karena budget si kakak yang terbatas. Yang penting souvenir ini nantinya bermanfaat bagi para tamu yang menerima. Terimakasih kakak… ^^