Eksekusi Roemah Lulur

Setelah pertimbangan sana sini, akhirnya pada tanggal 12 November, sehari sebelum hari H aku mengunjungi Roemah Lulur. Secara keseluruhan sih fasilitas dan pelayanannya ok, tapi harganya kemahalaaaannnn…. Jadi di postingan ini aku mau menuliskan fasilitas dan pelayanannya yang seharga Rp. 370.000 itu… Sigh…

Begitu membuka pintu, keadaan lobbynya terlihat lumayan lah… Untungnya sebelum kesini aku udah reservasi terlebih dahulu, karena ternyata full book! Ada mbak-mbak yang datangnya bersamaan denganku sekitar jam 11.00, tapi harus ngantri karena yang kosong itu adanya di jam 14.30.

Suasana lobby

Setelah selesai urusan registrasi kita memasuki ruang perawatan tanpa alas kaki dan remang-remang, jadi kalo di foto burem gak kelihatan sama sekali. Pertama-tama kaki direndam di air hangat selama 15 menit. Padahal cuma di rendam doang, tapi rasanya benar-benar bikin rileks. Sambil merendam kaki mataku menyisir keadaan dan tata ruangnya.

Tempat merendam kaki

Setelah itu dimulailah perawatan pijit memijit dengan urutan body scrub terlebih dahulu, kemudian body massage. Di bagian ini yang paling asik… 😀

Kemudian dilanjutkan dengan body steam. Lumayan panik masik ke tempat steam, soalnya panas dan berembun gitu kacanya *steam-nya dipaling kanan pada gambar*

Setelah disteam kemudian dilulur, dan didiamkan entah berapa lama hingga membuatku ketiduran. Setelah itu disuru mandi dan ratus yang bikin kepanasan *kipas-kipas*

Tahap akhir, berendam di air hangat dan wangiiii….

Setelah semua proses selesai, kita ditawarkan mau minum air jahe atau jamu. Nah, dengan soknya aku memilih jamu. Padahal seumur-umur baru itu minum jamu. Dan kejadian konyolpun dimulai.

Yang disuguhkan ada 3 wadah yang berisi: Jamu kental, air putih, madu (yang awalnya aku kira air jahe). Pertama-tama dengan gaya elegan aku mulai mengaduk-aduk si jamu dan segera meminumnya *mengerenyitkan muka dan dalam hati “hueekkk… paiiittt…”* Si mbak-mbak yang di lobi langsung bilang, “mbak, kalau gak tahan bisa di campur air putih dan tambahkan madu”. Karena malu aku jawab, “ooo… Gapapa kok mbak…” padahal dalam hati, “ooo…. ini madu rupanya…” sambil terus menegak habis jamu kental yang pahitnya minta ampun itu. Dan karena gak tahan akhirnya si air putih pun turut aku tegak sampai habis… hadeh….

Dan Rp. 370.000 itu berdampak apa? Entah mungkin karena kulitku yang emang putih dan mulus *uhukkk…* jadi sama sekali gak terlihat perubahannya. Dampaknya cuma makin wangi aja… Dan badan jadi enakan karena dipijit-pijit… ckck…

Note: foto yang bagus diambil dari website Roemah Lulur dan foto burem hasil jepretanku.

H -2

Hari ini adalah salah satu hari yang ditunggu-tunggu. Kakak-kakak, adik, dan keponakan-keponakan pada dateng dan kumpul di rumah… Rameee…. Kangen sama dedek Riza! *peyuk-peyuk*

Acara di rumah hari ini adalah hataman Al-Qur’an, alhamdulillah berjalan lancar. Dan besok adalah hari tenang sebelum menghadapi hari H tanggal 13 November.

Yuk besok ke Roemah Lulur… ^^

H -3

Semalam tanteku yang juga kerja di KUA dateng ke rumah dan bilang

Tante: “Tulisan Medi cantik? Tolong tuliskanlah buku nikah ini”

Medi: “Buku nikah siapa?”

Tante: “Buku nikah Medi la… Tulisan anak pegawai honor yang sekarang di kantor kami jelek kali… Liat lah ini contohnya, gedabak-gedabak kali”

Medi: “Buku nikah itu bukannya di ketik? kok tulis tangan?

Tante: “Gak boleh di ketik, harus tulis tangan. Udah la, tuliskan aja la… Tulisan tate pun jelek…”

Yak, jadilah semalam aku menulis buku nikahku sendiri… hehehehe….

Ternyata buku nikah itu hanya terdiri dari 4 lembar yang berisi biodata si suami dan biodata si istri beserta wali-nya. Disitu tertulis juga kata-kata ijab kabul-nya beserta maharnya. Buku yang berwarna merah untuk si suami dan buku yang berwarna hijau untuk si istri. Secara keseluruhan sih isinya itu sama persis.

Aih, untung aja pas fotoku kemarin matching dengan warna buku nikahnya… :))

Yaiiii…. besok udah mulai cuti! ^^

H -4

Kemaren begitu nyampe rumah, kaget aja liat teratak yang udah mulai di pasang…

Dan si Mr. Kepikiran akhirnya kemaren berhasil dihubungi kembali. Mudah-mudahan dianya datang… Yaiii…. *parbada parhuta masing-masing siapin sendal jepit buat nimpukin dia ya… :p*

^^

H -7

Di hari jumat yang lalu aku udah minta izin sama si bos buat cuti nikahan. Tanpa menunggu lama si bos langsung bales e-mail yang isinya, “ok bu Medi. Put my electronic sign as approval” yaaiii… Sisa cuti masih ada 22 hari lagi sampe akhir tahun ini. Gak sia-sia jadi anak baik selama ini. Minta cuti sekali banyak langsung disetujui 😀

Biar ambil cuti banyak-banyak tapi tetap aja mikirin kantor, soalnya di bulan November dan Desember ini lagi banyak project. Mudah-mudahan oprasional kantor tetap berjalan lancar tanpa harus pake contact aku. Selama cuti ini aku bertekad untuk tidak membalas atau mengangkat telepon yang ada hubungannya dengan kerjaan!

Urusan undangan sejauh ini udah beres. Undangan lisan ataupun tulisan sudah disampaikan kesemuanya. Eh, nggak deng… Ada satu undangan yang belum disampaikan. Buat si Mr. Kepikiran undangannya belom dianter. Kemaren udah di sms, katanya undangan via sms juga boleh dan isyaAllah dia datang. Tapi gak sah rasanya kalau nggak anter langsung. Istilahnya kata bang Haris, biar ada beban moral gitu karena undangan langsung di anter si yang punya hajatan… Hehehe… Mudah-mudahan semua bisa datang. Cita-citaku itu ngumpulin parbada parhuta lengkap semuanya di resepsiku 🙂

Honeymoon Plan

Dulu waktu diajakin si ayang buat liburan ke Bangkok di bulan April 2012 nanti aja aku udah senang luar biasa. Jadi sehabis nikahan ini sama sekali gak ngarep diajakin honeymoon kemana-mana, apalagi biaya udah tersedot banyak buat resepsi. Dan ketika si ayang nanya “Nanti kita honeymoon kemana beb?” dalam hati langsung, “Hoaaa…. Ada pakek hanimun-hanimun lagi? Jalan-jalan lagi? Bukan cuma ke Bangkok aja?” Benar-benar senang kegirangan! Dan pertanyaan si ayang cuma aku jawab, “terserah kamu yang… Aku ikut kamu aja…” ceileeeehhhh…. :))

Sejujurnya aku lebih excited dengan rencana honeymoon daripada resepsi nanti. Gimana gak semangat coba, si anak gadis satu ini paling susah izin sama si papa mama kalau mau liburan keluar kota apa lagi luar negeri. Penuh dengan prosedur yang panjang dan berliku lah minta izinnya.

Pada dasarnya yang diperhitungkan dalam rencana honeymoon kami adalah:
1. Tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya, karena budget yang ada terbatas.
2. Tidak memakan banyak waktu, karena jatah cuti si ayang gak bisa lama-lama.
3. Lokasi yang sunyi nan romantis, tidak berada dikeramaian apalagi banyak pusat perbelanjaan *saran kak Citra :))*

Berdasarkan kriteria di atas ada 3 lokasi yang diajukan si ayang, yaitu:
1. Pulau Poncan di Sibolga
2. Simalem Resort di Berastagi
3. Sabang

Pulau Poncan di coret dari list karena jaraknya yang terlalu jauh. Dari Medan memakan waktu 12 jam menuju Sibolga dan hanya bisa dilalui lewat darat. Setelah dipikir-pikir cuma bikin capek dijalan aja…

Simalem Resort terkenal dengan pemandangannya yang luar biasa. Pemandangan Danau Tobanya jempollllll…. Silahkan googling aja. Sayang aku posting ini dari hp, kalo nggak gambarnya pasti aku lampirkan. Sayangnya, rate per malam di Simalem Resort itu katanya IDR 1,5 juta! *coret dari list*

Uhum… Sebenarnya dari lubuk hati yang terdalam emang milih Sabang… Hehehe… Dari rencana setahun yang lalu mau ke Sabang bersama anak-anak MP Medan, eh akhirnya terealisasinya bersama si ayang, benar-benar bonus dari Tuhan buatku… 🙂

Ntar insyaAllah aku postingin foto jalan-jalannya…

H -10

Dua hari terakhir ini sedang sibuk-sibuknya nyebar undangan. Gak benar-benar sibuk sih sebenarnya, cuma sebarin undangan buat teman-teman ku yang tak seberapa itu. Alhamdulillah keliling-kelilingnya disupirin, pake fasilitas kantor. Mumpung yang lain pada keluar kota, mumpung si pak supir lagi nganggur, ya aku ajak aja 2 hari ini nyebarin undangan… Hehehe….

Tadi baru aja baca postingan salah satu contact mengenai banyaknya cobaan menjelang pernikahan. Trus adanya pertanyaan yang selalu ditanyakan teman/orang terdekat tentang “Yakin mau menikah? Yakin menikahnya sama si anu?”

Kalau aku malah gak ada muncul pertanyaan seperti itu. Yang ada komentar temanku seperti ini, “Me, bilang sama calon suamimu jangan lasak-lasak… Awas kebentur, nanti kalo ingatannya pulih lagi gawat ko…” Jadi maksudnya si ayang mau nikah sama aku karena lagi ilang ingatan gituuu????

Beda lagi dengan si papa, malah dia yang menghitung hari. Tiap nganter aku ke kantor selalu bilang sebulan/tiga minggu/dua minggu, dan tadi pagi “sepuluh hari lagi loh Med, gak terasa ya…”

Jangan salah, si papa mengitung hari bukan karena sedih anaknya yang paling cantik ini mau di bawa orang. Tapi khawatir siapa nanti yang akan ngurusin pakaiannya atau siapin makanannya. Seperti di hari minggu kemarin waktu aku lagi nyetrika, tiba-tiba si papa muncul dan bilang, “jadi nanti kalau Medi udah nikah siapa yang gosokin baju papa?” ya si mama la papaaaa….. :))

Souvenir

Dari awal emang pengennya ntar souvenir adalah tempat tissue. Dan berhubung souvenir adalah sumbangan dari si Kakak, jadi gak bisa milih model yang macem-macem karena budget si kakak yang terbatas. Yang penting souvenir ini nantinya bermanfaat bagi para tamu yang menerima. Terimakasih kakak… ^^