Pizza Boy

Image

Sepertinya perayaan remun gak ada habis-habisnya, soalnya belum seminggu menikmati sushi di Renjiro kami sudah mengeksekusi Pizza Boy.

Berawal dari kunjungan ke Renjiro kemarin, si ayang tiba-tiba tergoda dengan resto disebelahnya, “Beb, abis dari sini kita ke situ ya?” katanya. Yang bener ajaaa…. Akhirnya aku janjikan ke Pizza Boy di weekend selanjutnya. Pizza Boy letaknya tepat disebelah Renjiro. Dari penampakan luar, Renjiro suasananya jauh lebih nyaman dibanding Pizza Boy. Kami datang di malam minggu saat suasana restoran lagi rame-ramenya, kami ngantri! Tak apalah, demi nyobain Pizza Boy yang katanya harga dibawah Pizza Hut tapi rasa juga gak kalah dari Pizza Hut.

Kami memesan Pizza ukuran reguler dengan toping yang bisa dipilih sendiri. Iya, di Pizza Boy topingnya bisa pilih sendiri! Tuh diatas penampakannya. Tapi sayang, toping pilihan kami rasanya gak begitu memuaskan, dilihat dari penampilan luarnya aja gak menggugah selera. Entah kami yang gak bakat mix and match toping pizza, entah emang rasanya yang standart eropa (agak hambar), gak taulah salahnya dimana. Mungkin kalo kita pesan pizza yang topingnya spesial racikan dari si chef (yang udah ada di buku menu) mungkin akan berbeda rasanya. Untuk harga, harganya emang benar-benar dibawah Pizza Hut, sekitar Rp. 70.000-an.

ImageUntuk cemal cemilnya kami pesan snack ini yang aku lupa namanya. Harganya cuma Rp. 16.000-an. Rasanya juga kurang istimewa. Kalau diperhatiin, snack ini adalah roti tawar isi keju yang di goreng kremes. Benar-benar kriuk kriuk  rasanya…

Satu lagi, saos yang disediakan rasanya terlalu manis, jadi menambah aneh rasa…

Leave a comment